Pemeriksaan Aglutinasi Lateks C-Reactive Protein (CRP)

Berbagi
Print

Pendahuluan


C-reactive protein (CRP) adalah glikoprotein serum abnormal yang diproduksi oleh hati selama peradangan akut. Selama inflamasi, sel imun, terutama sel bawaan, menghasilkan beberapa sitokin seperti IL-6, IL-1, dan TNF-α, yang selanjutnya mengaktifkan sel hati untuk memproduksi protein fase akut termasuk protein C-reaktif (CRPs). Oleh karena itu, CRP tidak berhubungan langsung dengan penyakit tertentu. Di laboratorium klinis, CRP digunakan sebagai penanda peradangan. Namun, beberapa penyakit kronis telah dikaitkan dengan peningkatan kadar CRP, seperti kanker.

CRP terdeteksi dalam waktu 6-10 jam setelah respon inflamasi tubuh dirangsang dan dapat meningkat hingga 4000 kali ketika respon inflamasi fase akut memuncak. Karena menghilang dengan cepat ketika peradangan mereda, deteksi menandakan adanya proses inflamasi saat ini. Pemeriksaan ini adalah indikator terbaik dari keparahan pankreatitis bila diukur 48 jam setelah timbulnya gejala. CRP telah dikaitkan dengan sindrom metabolik, sekelompok tanda yang mencakup obesitas perut, hipertrigliseridemia, HDL-C rendah, hipertensi, dan kadar glukosa darah puasa yang tinggi.

Peradangan kronis yang dibuktikan dengan peningkatan kadar CRP secara kronis dapat menjadi komponen tambahan dari sindrom tersebut. Kontribusinya dihipotesiskan menjadi regulasi profil lipid yang merugikan yang terlihat pada sindrom metabolik. Saat ini, laboratorium klinis menggunakan uji dengan sensitivitas tinggi dalam mendeteksi tingkat CRP yang sangat rendah yang disebut hsCRP. Beberapa penelitian telah merekomendasikan penggunaan hsCRP dalam prediksi risiko cardiovascular disease (CVD) karena peradangan memainkan peran penting dalam inisiasi dan perkembangan CVD dan aterotrombosis. CRP dapat dideteksi dengan tes aglutinasi lateks atau ELISA. Namun, tes yang paling umum digunakan di laboratorium klinis adalah aglutinasi lateks.

The American Heart Association and The Centers for Disease Control pada tahun 2003 bersama-sama mengeluarkan rekomendasi untuk penggunaan CRP sebagai "discretionary tool" untuk digunakan dalam mengevaluasi klien dengan risiko moderat penyakit jantung, tetapi tidak untuk digunakan dalam skrining luas untuk penyakit jantung. Wakugawa et al (2006) menemukan bahwa peningkatan CRP sensitivitas tinggi merupakan faktor risiko independen untuk stroke iskemik di masa depan pada pria Jepang, dan bila dikombinasikan dengan setidaknya satu faktor risiko lain untuk stroke menunjukkan peningkatan risiko yang ekstrem.

Prosedur


Siapakan alat bahan yang akan digunakan seperti Reagen dan Bahan yang Digunakan
Reagen lateks: partikel lateks dilapisi dengan anti-human CRP, kontrol positif dan negatif & Uji slide

Langkah kerja Metode Kualitatif
Siapkan reagen, sampel serum, dan kontrol, jika dari penyimpanan almari pendingin harus dibiarkan sampai suhu kamar. Campur reagen lateks dengan hati-hati sebelum digunakan, tambahkan satu atau 20–50 μl (tergantung pada petunjuk pabrikan) ke lingkaran yang sesuai pada slide uji, jika resgen yang dipakai menggunakan tetesan, maka jangan sampai ujung pipet terekna cairan dalam slide. Tambahkan satu tetes atau seperti yang ditentukan oleh produsen ke setiap sampel yang akan diuji. Dengan menggunakan tongkat pencampur, campur serum dan reagen lateks secara merata di seluruh lingkaran. Segera nyalakan stopwatch, goyangkan slide dengan lembut ke depan dan ke belakang atau gunakan rotator pada suhu kamar selama 2-5 menit kemudian amati adanya aglutinasi secara makroskopik.

Langkah kerja Metode Semi-Kuantitatif
Menggunakan saline, buat pengenceran serial sampel serum positif dalam metode kualitatif 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64, dan seterusnya. Pipet setiap pengenceran sampel serum ke dalam lingkaran reaksi yang terpisah. Tambahkan satu tetes reagen lateks ke setiap tetes (tergantung pada petunjuk pabrikan) sampel serum yang diencerkan pada kaca objek. Jangan biarkan ujung penetes menyentuh cairan pada slide. Dengan menggunakan tongkat pencampur, campur sampel dan reagen lateks secara merata di seluruh lingkaran. Segera nyalakan stopwatch. Goyangkan slide dengan lembut, bolak-balik atau gunakan rotator pada suhu kamar selama dua menit kemudian amati adanya aglutinasi secara makroskopik.

Hasil Interpretasi
Metode Kualitatif Aglutinasi adalah hasil tes yang positif dan menunjukkan adanya kadar CRP, menunjukkan konsentrasi CRP 6 mg/l (mungkin lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada instruksi pabrik). Tidak ada aglutinasi adalah hasil tes negatif dan menunjukkan tidak adanya kadar CRP yang terdeteksi dalam spesimen uji.

Metode Semi-Kuantitatif
Aglutinasi dalam pengenceran serum tertinggi sesuai dengan perkiraan jumlah CRP dalam mg/dl yang ada dalam spesimen uji. Konsentrasi CRP dapat dihitung sebagai berikut:
CRP(mg/dl) = S x D
Dimana,
S = Sensitivitas reagen yaitu 0,6 mg/dl.
D = Pengenceran serum tertinggi yang menunjukkan aglutinasi.


Catatan
  • Sampel serum yang lipemik, hemolisis, dan terkontaminasi dapat memberikan hasil yang tidak spesifik.
  • Penggunaan plasma daripada serum dapat menyebabkan hasil positif palsu.
  • CRP ditemukan setelah trimester pertama kehamilan dan bertahan sampai kelahiran.
  • Tingkat CRP meningkat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral.
  • Respons CRP tidak dipengaruhi oleh obat antiinflamasi atau imunosupresif yang umum digunakan, termasuk steroid, kecuali jika aktivitas penyakit terpengaruh dan ii mencakup kisaran inkremental yang sangat luas hingga 3000 kali.
  • Jangan membaca hasil di luar batas waktu pengujian yang ditunjukkan.
  • Karena produksi CRP merupakan respons non-spesifik terhadap cedera jaringan, direkomendasikan bahwa hasil tes harus dikorelasikan dengan temuan klinis untuk sampai pada diagnosis akhir.
  • Dalam kasus di mana peningkatan kadar CRP dicurigai, tetapi tes skrining menunjukkan hasil negatif, semikuantisasi harus dilakukan untuk menyingkirkan efek prozone.

Ilustrasi

Pustaka


  1. Pranab Dey, 2018, Basic and Advanced Laboratory Techniques in Histopathology and Cytology, Springer Nature Singapore Pte Ltd.
  2. Insert Kit. Diakses 2021. Slide Test for C-Reactive Protein (CRP), Gitanjali, Tulip Block, DR. Antonio Do Rego Bagh, Alto Santacruz, Bambolim Complex P.O., GOA-403202, India. Website: www.tulipgroup.com
  3. Chernecky & Berger, 2008, Laboratory Tests and Diagnostic Procedures, 5th ed., Saunders, An Imprint of Elsevier

Kerjakan Soal Kuis Untuk Mengetahui Sampaimana Pemahaman Anda

Aturan Dalam Kuis ini
1. Anda hanya memiliki waktu 15 detik untuk setiap pertanyaan.
2. Setelah Anda memilih jawaban, tidak dapat diurungkan.
3. Anda tidak dapat memilih opsi apa pun setelah waktu habis.
4. Anda tidak dapat keluar dari Kuis saat sedang bermain.
5. Anda akan mendapatkan poin berdasarkan jawaban yang benar.
Pilihlah jawaban yang benar!
Sisa Waktu
15
Anda telah menyelesaikan Kuis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar