Pemeriksaan telur cacing dari sampel feses memang begitu banyak metode atau cara kerja yang bisa kita pilih tergantung dengan tujuan dari pemeriksaan itu sendiri. Untuk kali ini saya akan memberikan salah satu cara pemeriksaan telur cacing dari sampel feses dengan cara langsung.
Sebelum memulai kita siapkan alat dan bahan terlebih dahulu yaitu mikroskop, obyek glass, deck glass, aplikator atau lidi, pipet tetes, larutan pewarna seperti eosin 2%, lugol dan sudan III, larutan lisol dan bengkok, silahkan lihat gambar ilustrasi.
Prosedur pemeriksaan telur cacaing metode langsung pertama siapkan obyek glass letakkan dengan posisi mendatar kemudian ambil sampel feses sebanyak kurang lebih 1 gram atau sebesar petol korek api dengan aplikator letakkan pada obyak glass. Setelah itu mabil 2-3 tetes larutan pewarna teteskan pada obyka glass di sebalah sampel feses.
Kemudian campurkan sampel feses dengan larutan pewarna menggunakan aplikator, buang jika terdapat sampel feses yang keras atau sisa-sisa makanan yang dapat menggangu pemeriksaan. Setelah itu tutulah dengan deck glass, jangan samapai terjadi gelembung udara.
Jika sudah selsesai periksa pada mikroskop dengan perbesar lemah 5x atau 10x lakukan pemeriksaan pada seluruh lapang padang sediaan untuk memeperjelas pemeriksaan apakah telur cacing atau tidak dan untuk pengamatan morfologi gantilah dengan perbesaran sedang 40x atau 45x.
Sumber :
Didik Sumanto, Praktiukum Parasitologi Kesehatan Masyarakat, IAKI Semarang, Semarang, 2015
Hardidjaja Pinardi MPH & TM. Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran. FKUI. Jakarta. Cetak Ulang 1994.
Sebelum memulai kita siapkan alat dan bahan terlebih dahulu yaitu mikroskop, obyek glass, deck glass, aplikator atau lidi, pipet tetes, larutan pewarna seperti eosin 2%, lugol dan sudan III, larutan lisol dan bengkok, silahkan lihat gambar ilustrasi.
Prosedur pemeriksaan telur cacaing metode langsung pertama siapkan obyek glass letakkan dengan posisi mendatar kemudian ambil sampel feses sebanyak kurang lebih 1 gram atau sebesar petol korek api dengan aplikator letakkan pada obyak glass. Setelah itu mabil 2-3 tetes larutan pewarna teteskan pada obyka glass di sebalah sampel feses.
Kemudian campurkan sampel feses dengan larutan pewarna menggunakan aplikator, buang jika terdapat sampel feses yang keras atau sisa-sisa makanan yang dapat menggangu pemeriksaan. Setelah itu tutulah dengan deck glass, jangan samapai terjadi gelembung udara.
Jika sudah selsesai periksa pada mikroskop dengan perbesar lemah 5x atau 10x lakukan pemeriksaan pada seluruh lapang padang sediaan untuk memeperjelas pemeriksaan apakah telur cacing atau tidak dan untuk pengamatan morfologi gantilah dengan perbesaran sedang 40x atau 45x.
Sumber :
Didik Sumanto, Praktiukum Parasitologi Kesehatan Masyarakat, IAKI Semarang, Semarang, 2015
Hardidjaja Pinardi MPH & TM. Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran. FKUI. Jakarta. Cetak Ulang 1994.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar