Pembuatan Sediaan Basah Menggunakan Saline (Sodium Chloride) dan Potassium Hydroxide (KOH)

Berbagi
Print

Pendahuluan


Pengamatan mikroskopis terhadap spesimen klinis “sedian basah atau wet mount” yang tidak terfiksasi, baik yang diwarnai maupun tidak, dapat berguna untuk mendeteksi dengan cepat keberadaan organisme bakteri, jamur, dan parasit. Identifikasi dugaan dapat dilakukan berdasarkan morfologi dan motilitas. Ada atau tidaknya sel darah putih dan “sel petunjuk” juga dapat ditunjukkan, dan sejumlah kondisi patologis yang diketahui dapat diidentifikasi.

Pengambilan sampel dalam pembuatan sediaan basah langsung, sampel diambil pada saat pemeriksaan internal saluran genital wanita. Selain itu sampel kerokan kulit, analisis rambut, dan kuku juga diambil saat melakukan pemeriksaan yang sesuai. Jenis sampel meliputi usapan pada mukosa vagina dan kumpulan atau kerokan pada area kulit yang dicurigai. Penanganan sampel, seperti swab yang digunakan untuk mengumpulkan spesimen harus ditempatkan ke dalam tabung yang berisi sekitar 0,5 mL saline atau NaCl fisiologis steril, kemudian ditutup kembali. Untuk menjaga motilitas seperti parasit Trichomonas, sampel tidak boleh disimpan di lemari es dan harus diperiksa sesegera mungkin setelah pengambilan. Semua tabung harus diberi label yang benar dengan nama pasien dan nomor identifikasi.

Prosedur


Persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk prosedur ini meliputi: Slide mikroskop kaca atau objeck glass dengan ujung buram, deck glass atau kaca penutup, kertas pH, mikroskop, dan hot plate. Bahan larutan reagen yang digunakan adalah larutan NaCl fisiologis steril (natrium klorida / Sodium Chloride, 9 gram/L [0,9%]) dan kalium hidroksida / Potassium Hydroxide, 10 gram/dL (10%). KOH pekat adalah cairan yang sangat korosif sehingga harus digunakan dengan peralatan pelindung diri yang sesuai termasuk sarung tangan dan pelindung mata/wajah.

Langkah pembuatan sediaan basah
Sipkan dua objek glass, teteskan satu tetes saline pada objek glass pertama, dan satu tetes KOH 10% pada kaca objek kedua. Kemudian tambahkan sampel ke setiap objek glass. Periksa objek glass KOH apakah ada bau amina yang “mencurigakan” (Perhatikan bau pada dan laporkan). Tutup setiap objek glass dengan kaca penutup atau deck glass, hindari gelembung udara pada kaca penutup. Periksa objek glass dengan larutan saline dengan perbesaran 10x untuk sel epitel dan ragi atau pseudohifa yang sedang tumbuh. Selain itu periksa juga dengan objektif 40x dan ukur organisme dan sel per high-power field (hpf), menggunakan skema berikut:

Kuantitatif
LangkaKurang dari 10 organisme atau sel/slide
SesekaliKurang dari 1 organisme atau sel/10 hpf
1+ (Sangat Sedikit) 2+ (Sangat Sedikit)Kurang dari 1 organisme atau sel/hpf
2+ (Kurang)1 hingga 5 organisme atau sel/hpf
3+ (Sedang) 4+ (Berlimpah)6 hingga 30 organisme atau sel/hpf
4+ (Berlimpah)Lebih dari 30 organisme atau sel/hpf


Ragi/jamur paling baik ditunjukkan pada larutan KOH. Penambahan 10% KOH pada sampel akan melarutkan sel jaringan dan bahan keratin untuk memungkinkan visualisasi elemen jamur yang lebih baik. Kemudian pemanasan bermanfaat untuk mempercepat proses pelarutan, terutama pada sampel kulit dan kuku menggunakan hot plate. Periksa sediaan KOH dengan daya rendah untuk pseudohifa ragi dan dengan daya tinggi (40x) untuk blastospora yang lebih kecil.

TemuanTidak Normal Akibat Vaginosis Bakteri Dengan GardnerellaTidak Normal Karena Kandidiasis VaginaTidak Normal Akibat Trichomonas VaginitisTidak Normal Akibat Vaginitis Inflamasi DeskuamatifNilai Referensi
Sel darah putihLangka3+ hingga 4+2+ hingga 4+3+ hingga 4+2+
LaktobacilliLangkaAdaAda/Tidak AdaBerkurang/Tidak AdaPredominant
Sel Petunjuk / Clue CellKadang-kadang hingga 4+Tidak adaTidak Ada / ada Tidak ada
Sel Lainnya Gumpalan besar sel epitel Kadang-kadang sel Parabasal/BasalTidak ada (kecuali sel darah merah saat menstruasi)
Organisme LainMorfotipe Gardnerella yang dominanPseudohifa Ragi TunasTrichomonas
Sering berasosiasi dengan organisme lain
2+ bakteriSubkelompok laktobasilus lainnya Ragi sesekali
Temuan LainnyapH > 4,5 Amina Positif "Aliran Lava" pada sediaan KOH pH> 4,5 Setiap temuan yang berhubungan dengan organisme penyebab vaginitis lainnyapH > 4,5 Eritema vaginapH <4,5


Pelaporan hasil
Di laboratorium pelayanan harus menggunakan peralatan, prosedur, format pelaporan, terminologi, dan nilai referensi yang sama. Pelayanan individual harus membuat keputusan tentang elemen mana yang harus dilaporkan dan diukur.


Keterbatasan
Banyak obat intravaginal yang meninggalkan tetesan minyak sehingga membuat interpretasi sediaan basah menjadi sulit. Dalam situasi tersebut bisa dilakukan pewarnaan gram. Selain itu juga banyak infeksi vagina yang tidak memiliki komplikasi dan tidak hanya didiagnosis menggunakan wet mount/KOH. Jika ada keadaan yang tidak biasa, pewarnaan gram dapat menjadi prosedur tambahan yang sangat membantu pembacaan sediaan.

Ilustrasi
Maaf belum ada gambar ilustrasi

Pustaka


  1. CLSI, 2003, Provider-Performed Microscopy Testing; Approved Guideline. CLSI document HS2-A. Wayne, PA: Clinical and Laboratory Standards Institute.

Kerjakan Soal Kuis Untuk Mengetahui Sampaimana Pemahaman Anda

Aturan Dalam Kuis ini
1. Anda hanya memiliki waktu 15 detik untuk setiap pertanyaan.
2. Setelah Anda memilih jawaban, tidak dapat diurungkan.
3. Anda tidak dapat memilih opsi apa pun setelah waktu habis.
4. Anda tidak dapat keluar dari Kuis saat sedang bermain.
5. Anda akan mendapatkan poin berdasarkan jawaban yang benar.
Pilihlah jawaban yang benar!
Sisa Waktu
15
Anda telah menyelesaikan Kuis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar