Adanya glukosa dalam urin dikenal sebagai glukosuria atau glikosuria. Glukosa dapat menembus sawar filtrasi glomerulus namun diabsorpsi di tubulus renalis proksimal sehingga pada keadaan normal tidak ditemukan adanya glukosa dalam urin.
Dengan kemajuan teknologi, deteksi glukosa urin dilakukan dengan reagent strip test. Reagent strip test glukosa ini mendeteksi hanya hanya glukosa menggunakan enzim sekuensial.
Glukosa oksidase pada reagent pad akan mengkatalis oksidasi glukosa sehingga terbentuk hidrogen peroksida dan asam glukonik. Hidrogen peroksida ini kemudian akan mengoksidasi kromogen pada reagent pad.
Reaksi kedua dikatalisis oleh peroksidase yang ada pada pad. Perubahan warna bergantung pada kromogen yang digunakan. Perubahan pada strip reagen kemudian dibandingkan dengan indikator yang ada sesuai merek reagen.
Kertas strip harus dicelupka ke dalam sampel urine, kemudian setelah minimum 30 detik, reaksinya sudah dapat dilihat dan dibandingkan dengan indikator.
Berbagai perusahaan dengan berbagai kromogen yang digunakan memiliki standar indikator yang berbeda-beda. Jenis kromogen yang digunakan :
- Chemstrip : aminopropil-carbazol. Warna berubah dari kuning menjadi jingga-coklat dalam 60 detik.
- Multistix : potasium iodida (KI). Warna berubah dari biru menjadi coklat dalam 30 detik.
- Cliniztix : 0-toluidin. Warna berubah dari merah muda (pink) menjadi ungu.
- vChem : toulidin hidroklorida.
Persamaan :
H2O2 + Kromogen -----------------> Kromogen teroksidasi + H2O
(peroksidase)
Interpretasi hasil. (Foto : preclaboratories.com) |
Hasil reagen strip test ini dilaporkan sebagai normal (negatif dan positif). Bila positif maka hasilnya akan dikuantitatifikasi lebih lanjut dalam konsentrasi miligram per desiliter (mg/dL) atau gram perdesiliter (g/dL).
Sensitifitas reagent strip test telah disesuikan untuk tidak megidentifikasi glukosa kadar rendah yang masih dianggap normal, yaitu kurang dari 20 mg
Sumber : Sukmadja. A, dkk. 2013. Urinalisis & Pemeriksaan Cairan Tubuh Sederhana;Pemeriksaan Kimia Urine. Wimi; Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar