Pendahuluan
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroset Treponema pallidum, biasanya di transmisikan melalui hubungan seksual. Sifilis terdiri atas beberapa tahap (primer, sekunder, dan tersier), yang jika dibiarkan tanpa diobati, dapat menyebabkan kematian. Serologi masih merupakan metode yang paling dapat diandalkan untuk diagnosis sifilis di laboratorium, karena tidak bergantung pada tingkat infeksinya. Tes serologis dibagi tes non-treponemal dan terponemal. Tes skrining nontreponemal yang paling umum adalah Veneral Disease Research Laboratory (VDRL) dan Rapid Plasma Reagin (RPR) yang mendeteksi antibodi terhadap cardiolipin yang ada dalam serum pasien dengan sifilis. Tes treponemal yang berbasis pada antigen yang berasal dari Treponema pallidum, memungkinkan deteksi antibodi anti-treponemal spesifik.Tes ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi daripada non-treponemal, dan digunakan sebagai tes konfirmasi untuk hasil skrining sifilis reaktif non-treponemal. Tes treponemal meliputi uji serapan antibodi treponemal fluorsen (FTA-ABS), Treponema pallidum hemaglutination assay (TPHA), Treponema pallidum aglutination partikel (TPPA), dan enzim immunoassay (EIA). Informasi klinis yang penting tentang status serologis sifilis dapat diperoleh dengan mendeteksi antubodi sifilis dalam darah manusia dengan uji ummunologis. Penyakit ini juga dapat ditularkan secara bawaan, sehingga diperlukan adanya pemeriksaan kehamilan. Setelah infeksi, inang akan membentuk antibodi non-treponemal abti lipodial (atau reagin) terhadap lipodial yang dilepaskan dari sel-sel inang yang rusak bersamaan dengan antibodi spesifik Treponema pallidum. Beberapa tes immunoassay yang menggunakan antibodi-antigen Treponema pallidum telah dikembangkan dan tersedia secara komersial.
Prinsip Metode Imunokromatografi
Metode imunokromatografi pada uji tes cepat kualitatif antibodi spesifik bakteri Treponema pallidum bekerja berdasarkan prinsip ikatan abtibodi-antigen secara imunokromatografi. Membran nitroselulosa telah di mobilisasi dengan antigen spesifik untuk Treponema pallidum . Antigen Treponema pallidum juga dikonjugasi dengan partikel emas koloid. Konjugat ini ditempatkan pada polyster dan fiberglass sebagai konjugat pad. Ketika spesimen diteteskan ke sumuran pada alat ini, konjugat terlarut bermigrasi dengan spesimen secara difusi pasif, kemudian konjugat dan spesimen mengandung antibodi terhadap Treponema pallidum, hasilnya terlihat dalam hitungan menit, berbentuk garis berwarna yang muncul pada are tes (T). Spesimen terus bermigrasi untuk berikatan dengan reagen kontrol di area kontrol (C), mengikat konjugat kontrol, sehingga menghasilkan garis berwarna kedua.Koleksi dan Preparasi Spesimen
Uji tes cepat kualitatif antibodi spesifik bakteri Treponema pallidum metode imunokromatgorafi ini dapat menggunakan darah lengkap, serum, dan plasma. Pengambilan spesimen yang akan diuji harus dilakukan sesuai metode standar.- Darah lengkap : Darah lengkap dimasukkan ke dalam tabung yang berisi antikoagulan heparin, sodium sitrat, atau EDTA.
- Serum : Biarkan darah lengkap membeku, lakukan setrifus untuk memisahkan serum.
- Plasma : Darah lengkap dimasukkan ke dalam tabung yang berisi antikoagulan heparin, sodium sitrat, atau EDTA. Kemudian sentrifus untuk memisahkan plasma.
Antikoagulan seperti heparin, sodium sitrat, atau EDTA tidak memengaruhi hasil pengujian. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang terbaik, spesimen harus segera digunakan. Jika tidak segera digunakan, spesimen dapat disimpan di kulkas pada suhu 2-8°C hingga 4-hari. Untuk penggunaan yang lebih lama, spesimen serum dan plasma dapat disimpan pada suhu -20°C. Gunakan hanya dilluent buffer yang disediakan oleh kit ini.
Prosedur Metode Imunokromatografi
Semua alat harus dibiarkan berada dalam suhu ruang (20-30°C) sebelum digunakan. Buka kemasan, ambil kaset dan tempatkan pada bidang datar dan bersih. Masukkan 20 μl darah lengkap, serum atau plasma dengan micropipette ke dalam sumuran pada kaset, atau gunakan pipet dropper kapiler sebanyak dua kali untuk 20 μl. Tambahkan 2 tetes dilluent buffer ke dalam sumuran. Jangan lebih dari 2 tetes. Baca hasil dalam waktu 10-20 menit.Pembacaan dan Interpretasi Hasil Uji Tes Cepat Kualitatif Antibodi Spesfik Bakteri Treponema pallidum Metode Imunokromatografi
Warna akan muncul pada area kontrol (C) dan area tes (T).I. Positif : Warna muncul pada area tes (T) dan kontrol (C).
II. Negatif : Warna hanya muncul pada area kontrol (C).
III. Invalid : Tidak muncul warna pada area (C).
Keterbatasan Metode Imunokromatografi
Petunjuk uji harus dibaca dan diikuti dengan seksama agar didapat hasil uji yang benar. Tes cepat ini dirancang untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri Treponema pallidum pada darah lengkap, serum, atau plasma manusia. Uji menggunakan spesimen lain tidak diperbolehkan, dan mungkin tidak memberikan hasil yang ssuai. Kit ini dapat memberi hasil uji dengan cepat dan mudah, tetapi masih terdapat kemungkinan munculnya hasil positif palsu atau hasil negatif palsu yang disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, selain berdasarkan hasil tes kit ini, buatlah keputusan akhir juga berdasarkan dari gejala klinis, hasil tes lain, dan pendapat dokter, secara kolektif.Sumber rujukan
- Lefever Kee, J. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. EGC : Indonesia.
- TrephoCheck Syphilis. (.......).Tes Cepat Kualitatif Antibodi Spesfik Bakteri Treponema pallidum Metode Imunokromatografi dalam darah lengkap, serum atau plasma manusia. Indec Diagnostic. Jakarta;Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar