Uji Urea Pada Bakteri - Urease Test

Berbagi
Print

Pendahuluan


Uji urease adalah uji diferensial yang digunakan untuk mengidentifikasi organisme yang memiliki kemampuan untuk memproduksi dan mengeluarkan enzim urease terutama yang menginfeksi saluran kemih. Enzim ini digunakan oleh mikroorganisme untuk menghidrolisis urea menjadi amonia dan karbon dioksida. Dalam pengujian ini, organisme diinokulasi ke dalam media kaldu atau agar yang mengandung urea, buffer, nutrisi, dan indikator pH fenol merah. Pada kondisi asam indikator pH akan berubah warna menjadi kuning, pada kondisi basa indikator pH akan berubah warna menjadi merah muda. Jika suatu organisme menghasilkan urease, amonia akan diproduksi. Amonia bergabung dengan karbon dioksida dan air untuk membentuk amonium karbonat, yang mengubah medium menjadi pH basa, mengubah indikator dari warna aslinya orange-kuning menjadi merah muda cerah.

Tes ini dapat digunakan sebagai bagian dari identifikasi beberapa genera dan spesies Enterobacteriaceae, termasuk Proteus, Klebsiella, dan beberapa spesies Yersinia dan Citrobacter, serta beberapa spesies Corynebacterium. Selain itu juga berguna untuk mengidentifikasi Cryptococcus spp., Brucella, Helicobacter pylori, dan banyak bakteri lain yang menghasilkan enzim urease.

Persiapan media bisa menggunakan salah satu dari berikut ini.
  1. Christensen’s urea agar miring yang mengandung urea, pepton, dekstrosa, dan agar dalam larutan buffer merah fenol. Urea tidak dapat diautoklaf, tetapi harus disterilkan dengan filter dan ditambahkan ke agar. Konsentrat urea agar base 10 Christensen (BD Diagnostic Systems) dapat ditambahkan ke dalam agar yang diautoklaf dan didinginkan untuk menyiapkan media.
  2. Christensen’s urea broth - Encerkan Christensen's urea agar base 10 konsentrat 1:10 dengan aquadest steril. Kemudian tuang dalam 0,5 ml ke dalam tabung 13 x 100 mm.
  3. Rapid urea medium (Thermo Scientific; Hardy Diagnostics) yang mengandung agar dan urea dalam larutan buffer phenol red. Media ini juga dapat digunakan untuk spesimen biopsi lambung.
  4. Rapid urea broth (Thermo Scientific).
  5. CLOTest Rapid Urease Test (Kimberly Clark).
  6. RSU broth yang mengandung sukrosa dan urea untuk identifikasi cepat Corynebacterium (Hardy Diagnostics).
  7. Urea disks atau tablet yang disimpan pada suhu 2-8oC (Thermo Scientific; Kimberly Clark; Key Scientific; Hardy Diagnostics).


Prosedur


Siapkan media agar miring atau kaldu urea, loop inokulasi kawat atau ose mata, bunsen dan inkubator pada suhu 35oC.

Langkah kerja

Dengan menggunakan teknik aseptik, inokulasi media urea dengan kultur bakteri yang sedang tumbuh. Inkubasi media pada suhu dan masa inkubasi yang sesuai. Amati, jika biakan berwarna merah muda, itu menunjukkan bahwa organisme tersebut mampu menghasilkan urea. Jika kultur berwarna kuning organisme tidak menghasilkan urea.

Christensen’s urea agar
Gunakan loop steril atau ose, inokulasi permukaan agar miring dari koloni yang terisolasi dengan baik, jangan ditusuk. Inkubasi, dengan tutup dilonggarkan, secara aerobik pada 35-37oC. Untuk nonfermenter, inkubasi pada suhu 30oC. Amati warna pada media. CATATAN: Jika organisme tidak tumbuh pada kemiringan, inokulasi secara intensif dengan pertumbuhan dari pelat untuk mendeteksi urease yang terbentuk sebelumnya.

Rapid urea broth
Ambil koloni dengan ose jarum. Tusuk agar-agar atau putar dalam kaldu dengan ose jarum yang telah diinokulasi.

Urea disks atau tablet
Prosedur biasanya ikut dalam paket, prosedur berikut hanya contoh saja.
Siapkan tabung reaksi kecil dengan 0,25 ml (5 tetes) saline atau aquadest (sebaiknya gunakan tabung plastik untuk pengujian disk). Buat suspensi berat dari organisme yang tumbuh aktif. Tambahkan disk urea (Tablet sudah dalam tabung). Inkubasi secara aerobik pada suhu 35oC selama 24 jam.

Pembacaan Hasil
Tes positif adalah perubahan warna dari orange-kuning ke ungu sampai menjadi merah muda cerah dalam 15 menit hingga 24 jam. Sedangkan tes negatif menunjukkan tidak ada perubahan warna.

Kekurangan
Beberapa organisme dengan cepat membelah urea (Brucella dan H. pylori), sementara yang lain bereaksi lambat. Saat melakukan tes semalam dari media yang mengandung pepton, reaksi basa mungkin bukan karena urease tetapi karena hidrolisis pepton. Urea sensitif terhadap cahaya dan dapat mengalami autohidrolisis. Simpan pada 2-8oC dalam gelap. Tes ini kurang sensitif jika media tidak menggunakan buffer.

Ilustrasi

Pustaka


  1. Amy L. Leber, 2016, Clinical Microbiology Procedures Handbook, 4th edition, American Society for Microbiology.
  2. Subhash Chandra Parija, 2012. Textbook of Microbiology and Immunology, Second Edition, Elsevier
  3. American Type Culture Collection (ATCC®), 2015, Introduction to Microbiology, 10801 University Blvd. Manassas, VA 20110

Kerjakan Soal Kuis Untuk Mengetahui Sampaimana Pemahaman Anda

Aturan Dalam Kuis ini
1. Anda hanya memiliki waktu 15 detik untuk setiap pertanyaan.
2. Setelah Anda memilih jawaban, tidak dapat diurungkan.
3. Anda tidak dapat memilih opsi apa pun setelah waktu habis.
4. Anda tidak dapat keluar dari Kuis saat sedang bermain.
5. Anda akan mendapatkan poin berdasarkan jawaban yang benar.
Pilihlah jawaban yang benar!
Sisa Waktu
15
Anda telah menyelesaikan Kuis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar