setting
Font Type: Arial Georgia Verdana
Font Size: Aa Aa Aa
Line Spacing:
Background:

Pemeriksaan Feses Metode Kato-Katz - Cellophane Faecal Thick Smear

Pendahuluan


Kato dan Miura pada tahun 1954 memperkenalkan teknik apusan tebal untuk pemeriksaan feses. Kemudian Naftale Katz memodifikasi dan mengadaptasi teknik ini untuk digunakan dalam studi lapangan. World Health Organization (WHO) Metode ini diadopsi oleh untuk diagnosis kuantitatif dan kualitatif infeksi usus yang disebabkan oleh cacing seperti Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing tambang dan Schistosoma mansoni, dan juga telah digunakan dalam diagnosis laboratorium.

Teknik Kato-Katz telah terbukti sebagai teknik yang efisien untuk mendiagnosis infeksi S. mansoni dan Helminthes usus tertentu lainnya. Preparat dapat dibuat di lapangan, disimpan dalam kotak kaca objek, dan dikirim ke tempat yaug jauh, untuk pemeriksaan di laboratorium sentral bila diperlukan. Teknik ini tidak cocok untuk mendiagnosis Strongiloidiasis atau infeksi Enterobius vermicularis atau Protozoa.

Pembuatan larutan Glycerol-malachite green :
Malachite green 3% 1 mL
Gliserol 100 ml
Air suling/aquadest 100 mL
Semua larutan dihomogenkan atau dicampur dengan hati-hati.
Larutan kemudian dituangkan ke strip plastik / selofan yang dimasukkan dalam wadah gelas atau botol dan dibiarkan setidaknya 24 jam sebelum digunakan.

Persiapan cetakkan sampel feses, cetakan atau template bisa dibeli secara paket atau membuat sendiri, berikut standar ukuran plate dengan lubang dan berat sampel yang akan didapat.

Plate lubang 9 mm - tebal 1 mm - 50 mg feses.
Plate lubang 6 mm - tebal 1,5 mm - 41,7 mg feses.
Plate lubang 6,5 mm - tebal 0,5 mm - 20 mg feses.

Prosedur


Alat dan Bahan

  • Stik aplikator gepeng, terbuat dari kayu
  • Penyaring, terbuat dari logam tahan-karat, nilon, atau plastik, dengan 60-105 lubang.
  • Cetakan, terbuat dari logam tahan-karat atau plastik.
  • Mikroskop
  • Kaca objek/ objeck glass
  • Selofan, tebal 40-50 µm, dengan strip berukuran 25 mm x 30 mm atau 25 mm x 35 mm
  • Stoples beralas datar (untuk merendam selofan dengan glycerol-malachite green)
  • Pinset (untuk mengambil selofan)
  • Kertas toilet atau tisu penyerap cairan
  • Secarik kertas (misalnya kertas koran)
  • Larutan glycerol-malachite green atau larutan methylene blue.

Langkah kerja

  1. Celupkan strip selofan ke dalam larutan glycerol-malachite green (atau methylene blue) sedikitnya 24 jam sebelum digunakan.
  2. Pindahkan sedikit (sekitar 0,5 g) feses ke secarik kertas (yang ideal, kertas koran). Hati-hati sewaktu mengambil spesimen feses, untuk menghindari kontaminasi, selalu gunakan sarung tangan.
  3. Letakkan penyaring di at as sampel feses dan tekan. Dengan stik aplikator, kerok menembus permukaan atas penyaring untuk menyaring sampel feses.
  4. Letakkan cetakan dengan lubang di tengah kaca objek yang bersih. Beri label pada kaca objek dengan nomor sampel. Pindahkan sampel feses yang telah disaring ke dalam lubang cetakan dan ratakan dengan stik aplikator. Hindari gelembung udara atau ruang kosong pada cetakkan.
  5. Angkat cetakan dengan hati-hati supaya semua sampel feses terpindahkan ke kaea objek dan tidak ada sisa yang menempel di cetakan. Masukkan cetakkan ke dalam wadah berisi air yang dicampur dengan deterjen dan desinfektan pekat agar dapat digunakan kembali.
  6. Tutup sampel feses pada kaca objek dengan strip selofan yang yang telah direndam semalaman dalam larutan glycerol-malachite green. Kalau terdapat tumpahan glycerol-malachite green di permukaan atas selofan, bersihkan dengan tisu penyerap cairan dengan hati-hati.
  7. Balik kaca objek dan tekan sampel feses yang menempel pada selofan di atas permukaan keras yang halus (yang ideal, ubin keramik atau batu datar) untuk meratakan sampel, biasanya membentuk lingkaran.
  8. Angkat kembali slide dengan hati-hati dengan menggesernya perlahan ke samping agar strip plastik tidak terlepas. Jangan mengangkat kaca objek tegak lurus karena apusan-feses dapat terlepas dari selofan. Miringkan kaca objek perlahan-lahan sambil menahan selofan.
  9. Tempatkan slide di bangku dengan plastik ke atas. Air pada preparat akan menguap sementara gliserol membersihkan kotoran. Untuk klarifikasi preparat kita bisa meletakkan diatas koran dan tulisan masih bisa terbaca.
  10. Pembuatan preparat sudah selesai. Serap sisa tumpahan gliserol dengan tisu penyerap cairan untuk menjamin agar selofan tetap terfiksasi. Lewat pengalaman, Anda dapat membuat preparat ini dengan baik.
  11. Setelah itu preparat (kecuali telur cacing tambang), disimpan selama satu jam atau lebih pada suhu kamar untuk membersihkan bahan feses sebelum diperiksa di bawah mikroskop. Untuk mempercepat pembersihan dan pemeriksaan, slide dapat ditempatkan dalam inkubator 40°C atau disimpan di bawah sinar matahari langsung selama beberapa menit.
  12. Telur A. lumbricoides dan T. trichiura akan tetap terlihat dan dapat dikenali selama berbulan-bulan. Telur cacing tambang akan hilang dengan cepat dan tidak akan terlihat lagi setelah 30-60 menit. Telur Schistosoma dapat dikenali sampai beberapa bulan tetapi lebih baik untuk memeriksa preparat slide dalam waktu 24 jam.
  13. Apusan harus diperiksa secara sistematis. Kemudian, kalikan dengan jumlah yang sesuai untuk mendapatkan jumlah telur per gram feses (dengan 20 jika menggunakan template 50 mg; 50 untuk template 20 mg; dan 24 untuk template 41,7 mg).

Ilustrasi

Pustaka


  1. WHO, 2019, Bench Aids For The Diagnosis Of Intestinal Parasites, Second edition, World Health Organization.
  2. WHO (Alih Bahasa Chairlan & Estu), 2004, Pedoman Teknik Dasar Untuk Labotatorium Kesehatan, Ed. 2, EGC.
  3. WHO, 2003, Manual Of Basic Techniques For a Health Laboratory, Ed. 2, WHO.
Posting Lebih Baru
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Posting Lama