setting
Font Type: Arial Georgia Verdana
Font Size: Aa Aa Aa
Line Spacing:
Background:

Pemeriksaan Rumpel-Leede / Tourniquet Test / Capillary fragility test / Hess

Pendahuluan


Pemeriksaan Rumpel-Leede (RL) atau juga sering disebut dengan pemeriksaan Tourniquet Test (TT) atau Hess. Merupakan pemeriksaan atau tes untuk kerapuhan kapiler atau resistensi kapiler (capillary fragility/capillary resistance). World Health Organization (WHO) merekomendasikan penggunaan Rumpel-Leede untuk mendukung pengambilan keputusan diagnosis klinis demam berdarah dengue (DBD). Sebagai prosedur yang murah, cepat dan mudah dilakukan, khususnya selama fase awal, akut, demam yang dapat berlangsung 2-7 hari.

Pemeriksaan RL merupakan pemeriksaan ukuran kasar kerapuhan kapiler, karena trombosit berfungsi untuk menjaga integritas kapiler, derajat trombositopenia akan berkorelasi dengan pemeriksaan ini, seperti juga waktu perdarahan. Namun pemeriksaan ini penting untuk menilai kerapuhan mekanis kapiler (dan pembentukan sumbat trombosit) dengan meningkatkan tekanan di dalamnya. Pada pasien normal, tidak akan terlihat petechiae yang terbentuk. Petechiae adalah perdarahan kecil di bawah kulit dan tampak sebagai memar kecil. Pemeriksaan RL positif jika terdapat banyak petechiae, biasanya dijumpai pada trombositopenia, penurunan fibrinogen, dan vascular purpura.

Prinsip pemeriksaan ini adalah jika menggembungkan manset tekanan darah di lengan atas ke titik di tengah antara tekanan darah sistolik dan diastolik individu, digunakan untuk memberikan tekanan ke kapiler untuk jangka waktu tertentu. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran sel darah merah dari pembuluh darah baik dalam bentuk perdarahan rhexis (pecahnya pembuluh darah) atau diapedesis melalui dinding pembuluh darah yang "intact" dan munculah petechiae. Lengan kemudian diperiksa dan dihitung petechiae di bawah fossa antecubital.

Prosedur


Alat dan Bahan

Pada pemeriksaan RL siapkan alat-alat seperti Spygmomanometer, stopwatch/jam, penggaris, dan alat tulis. Sebelum digunakan, alat-alat tersebut harus dipastikan bekerja dengan baik.

Langkah kerja

Periksa lengan bawah, tangan, dan jari untuk memastikan tidak ada petechiae. Pasang manset tekanan darah di lengan atas di atas siku, dan lakukan pembacaan tekanan darah. Kemudian kembangkan manset tekanan darah ke titik di tengah antara tekanan sistolik dan diastolik contoh (100 + 70) ÷ 2 = 85 mm Hg, (namun, jangan pernah melebihi tekanan 100 mmHg). Dalam berbagai metode yang diterbitkan, tekanan yang diterapkan bervariasi dari pertengahan antara tekanan sistolik dan diastolik hingga tingkat awalan biasanya 90 atau 100 mmHg.

Pertahankan tekanan ini selama 5 menit (penerapan tekanan juga bervariasi dari beberapa menit hingga 15 menit). Lepaskan manset tekanan darah dan tunggu selama 5 sampai 10 menit sebelum melanjutkan (ada yang hanya di tunggu 2 menit). Periksa petechiae , buatlah lingkaran 1-5 cm atau 1 inci persegi digambar di bawah fossa antecubital atau volar lengan bawah, hitung jumlah petechiae dalam lingkaran. Abaikan petechiae dalam jarak 1/2 inci dari manset tekanan darah karena ini mungkin disebabkan terjepit manset. Tes positif jika ditemukan 10 atau lebih petechiae per 1 inci persegi (rekomendasi WHO dan CDC). Pemeriksaan RL memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang bervariasi. Ada yang menggunakan cut-off 20 petechiae/inci persegi meningkatkan spesifisitas tetapi kehilangan sensitivitas. Ada juga penilaian lain sebagai berikut:
  • 1+ = Beberapa petechiae di bagian anterior lengan bawah.
  • 2+ = Banyak petechiae di bagian anterior lengan bawah.
  • 3+ = Multiple petechiae di seluruh lengan dan punggung tangan.
  • 4+ = Petechiae konfluen pada lengan dan punggung tangan.

Catatan
Prosedur alternatif menggunakan manset tekanan darah yang digembungkan pada tekanan 80 mmHg, terlepas dari tekanan darah pasien. Tes tidak boleh diulang pada lengan yang sama dalam waktu 7 hari. Biasanya, akan ada 0 sampai petechiae sesekali hadir.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan RL
Kondisi klinis pasien dengan keadaan vaskular yang kurang baik seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa pemeriksaan ini penting menilai kerapuhan mekanis kapiler, selain itu trombositopenia (jumlah trombosit serta fungsi trombosit yang kurang dari nilai normal) akan menyebabkan petechiae mudah terbentuk.
Tekanan sfigmomanometer yang tidak stabil, maka tekanan dapat menurun saat dilakukan pemeriksaan. Dapat menyebabkan tekanan darah tidak sesuai yang mengakibatkan hasil RL negatif palsu.
Pembacaan hasil petechiae harus benar-benar jeli, mungkin juga terdapat bercak lain yang ssudah lebih dulu ada seperti gigitan nyamuk misalnya atau yang lainnya, jadi pastikan terlebih dahulu di bawah fossa antecubital atau volar lengan bawah tidak ada bitik lain pada pasien sebelum melakukan pemeriksaan.

Ilustrasi

Pustaka


  1. Barbara H. Estridge and Anna P. Reynolds, 2016, Basic Clinical Laboratory Techniques Seventh Edition, Delmar, Cengage Learning.
  2. CL GhaiA, 2013, Textbook of Practical Physiology Eighth Edition, Jaypee Brothers Medical Publishers.
  3. Nils U. Bang et al., 1971, Thrombosis and Bleeding Disorders Theory and Methods, Georg Thieme Verlag, Stuttgart, Academic Press, New York, London.
  4. Grande, Antonio Jose et al., 2016, Tourniquet Test for Dengue Diagnosis: Systematic Review and Meta-analysis of Diagnostic Test Accuracy. PLoS neglected tropical diseases vol. 10,8 e0004888., doi:10.1371/journal.pntd.0004888.
  5. CDC, Tanggal Akses 4 Maret 2022, Tourniquet Test, Centers for Disease Control and Prevention National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases. URL: https://www.cdc.gov/dengue/training/cme/ccm/tourniquet%20test_f.pdf .
Posting Lebih Baru
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Posting Lama