setting
Font Type: Arial Georgia Verdana
Font Size: Aa Aa Aa
Line Spacing:
Background:

Mengenal Infiltration, Embedding, Blocking Dalam Histologi

Embedding jaringan merupakan langkah krusial dalam pemeriksaan histopatologis atau prosesing jartingan, dimana embedding dilakukan antara pemrosesan jaringan dan pemotongan. Proses sistematis ini melibatkan pelapisan jaringan yang telah diproses dengan medium cair yang kemudian mengeras untuk membentuk blok yang sesuai untuk mikrotomi. Memahami teknik embedding yang tepat menjamin preservasi jaringan yang optimal dan analisis mikroskopis yang akurat.

Tujuan Embedding
Embedding memiliki tiga fungsi fundamental dalam histopatologi:
  1. Memberikan dukungan struktural pada jaringan
  2. Mencegah distorsi selama proses pemotongan
  3. Melestarikan jaringan untuk penyimpanan arsip jangka panjang
Infiltrasi dan Embedding
Setelah proses clearing (penjernihan), langkah selanjutnya adalah infiltrasi dan embedding. Agen penjernihan dalam jaringan dikeluarkan melalui proses difusi. Ruang jaringan kemudian diinfiltrasi dengan media embedding. Umumnya, lilin parafin cair digunakan sebagai medium embedding. Setelah didinginkan ke suhu ruangan, lilin cair akan memadat sehingga memberikan dukungan untuk pemotongan menjadi irisan tipis.

Media Infiltrasi Ideal

Media infiltrasi ideal harus memiliki kualitas berikut:
  • Dapat bercampur dengan agen penjernihan
  • Berbentuk cair pada suhu yang lebih tinggi (30 hingga 60°C) dan padat pada suhu ruangan
  • Homogen dan stabil
  • Tidak beracun dan terjangkau
  • Transparan
  • Cocok untuk pemotongan jaringan
Durasi waktu dan jumlah pergantian yang diperlukan untuk infiltrasi jaringan bergantung pada:
  • Ukuran jaringan: Jaringan tebal dan besar membutuhkan waktu lebih lama untuk infiltrasi dengan medium embedding. Juga mengandung lebih banyak agen penjernihan yang
  • harus dikeluarkan.
  • Jenis jaringan: Jaringan keras seperti tulang dan tulang rawan membutuhkan waktu lebih lama untuk embedding dibandingkan jaringan lunak.
  • Jenis agen penjernihan: Beberapa agen penjernihan lebih mudah dikeluarkan dibandingkan yang lain. Seperti xylene dan toluene lebih mudah dikeluarkan dibandingkan minyak kayu cedar.
  • Jenis pemrosesan: Embedding vakum meningkatkan infiltrasi.
Media Embedding yang Umum Digunakan
Parafin
Parafin tetap menjadi medium embedding yang paling banyak digunakan di laboratorium histopatologi. Hidrokarbon polikristalin padat ini menawarkan beberapa keunggulan:
  • Tersedia dengan titik leleh berkisar antara 56°C hingga 62°C
  • Hemat biaya dan mudah digunakan
  • Membutuhkan pengawasan minimal selama persiapan blok
Resin Epoksi
Terutama digunakan dalam mikroskopi elektron, resin epoksi menyediakan:
  • Resolusi superior
  • Visualisasi detail jaringan yang lebih jelas
Medium Akrilik
Monomer metakrilat berfungsi sebagai pilihan embedding lainnya:
  • Dapat bercampur dengan etanol
  • Terpolimerisasi dengan katalis benzoil peroksida (2%)
  • Menciptakan blok yang keras dan jernih
  • Memerlukan penghilangan hidroquinon melalui perawatan alkali
Gel Agar
Sangat berguna untuk:
  • Kohesi jaringan yang rapuh dan terfragmentasi
  • Sampel sitologi
  • Kuretase endometrium
  • Biopsi endoskopi kecil
Agar saja terkdang tidak cukup untuk pemotongan, teknik embedding ganda agar-parafin akan mengahsilkan potongan yang lebih baik.

Peralatan Embedding
Jenis Cetakan
  1. Cetakan Embedding Leuckhard: Lengan berbentuk L yang dapat disesuaikan untuk membuat berbagai ukuran blok
  2. Cetakan Baja Tahan Karat: Dilengkapi dengan dasar yang rata dan dipoles untuk memudahkan pelepasan parafin
  3. Cetakan Plastik Tahan Kimia: Alternatif tahan lama untuk cetakan logam
Sistem Embedding Modern
Laboratorium kontemporer sering menggunakan sistem embedding jaringan terintegrasi seperti Tissue-Tek®, yang menggabungkan:
  • Dispenser yang menjaga parafin cair pada suhu konstan
  • Plat logam untuk pembentukan blok
  • Plat dingin untuk solidifikasi cepat
  • Penghangat pinset
  • Penghangat jaringan
Proses Embedding Langkah-langkah dasar embedding jaringan tetap konsisten terlepas dari medium yang digunakan:
  1. Pertahankan parafin cair pada suhu konstan dalam dispenser
  2. Posisikan jaringan pada permukaan bawah cetakan menggunakan pinset (permukaan pemotongan menghadap ke bawah)
  3. Tuangkan parafin cair ke dalam cetakan
  4. Tutupi cetakan dengan cincin plastik periferal
  5. Tandai dengan nomor identifikasi unik
  6. Tempatkan pada plat dingin untuk memadatkan
  7. Lepaskan cetakan logam dari cincin plastik
  8. Blok yang dihasilkan siap untuk mikrotomi
Teknik Embedding Khusus
Metode Embedding Ganda
Teknik khusus ini melibatkan penyematan jaringan dua kali:
  1. Pertama dalam agar atau nitroselulosa
  2. Kemudian dalam parafin
Pendekatan ini sangat berharga untuk:
  • Mencegah hilangnya sampel jaringan kecil
  • Memproses biopsi endoskopi
  • Menangani spesimen kuretase
  • Jaringan otak (menggunakan nitroselulosa dan parafin)
Orientasi Jaringan yang Tepat
Orientasi jaringan yang benar sangat penting untuk pemotongan optimal dan pemeriksaan mikroskopis. Berbagai jenis jaringan memerlukan orientasi spesifik:
  • Jaringan tubular (tuba falopi, pembuluh darah): Posisikan untuk mendapatkan potongan melintang yang menunjukkan semua lapisan
  • Jaringan dengan permukaan epitel: Tempatkan secara vertikal pada sudut kanan terhadap permukaan untuk memvisualisasikan semua lapisan
  • Beberapa potongan (kuretase endometrium): Tempatkan di tengah cetakan
  • Jaringan linier: Posisikan secara diagonal
  • Biopsi otot: Orientasikan dalam bidang longitudinal dan transversal
  • Jaringan membran (misalnya, membran amniotik): Buat konfigurasi "Swiss roll"
Pelabelan Jaringan
Penerapan tinta atau penanda lain memiliki beberapa tujuan:
  • Mengidentifikasi bidang reseksi atau margin luar
  • Membantu dalam embedding jaringan yang tepat
  • Menyoroti area spesifik yang menarik (misalnya, zona transisi dalam biopsi kerucut serviks)
Pelabelan jaringan yang efektif harus:
  • Tahan terhadap disolusi dalam fiksatif dan agen pemrosesan
  • Tetap pada permukaan jaringan tanpa penetrasi dalam
  • Terlihat dalam potongan yang diwarnai baik secara makroskopis maupun mikroskopis
Penanda umum termasuk tinta India, perak nitrat, dan pewarna Rose Bengal.


Pemecahan Masalah dalam Embedding

MasalahPenyebabSolusi
Pemotongan jaringan tidak rata Jaringan tertanam pada level berbeda Berikan tekanan setelah menempatkan jaringan dalam parafin cair
Fragmen jaringan dalam blok berikutnyaKontaminasi melalui pinsetBersihkan pinset antar spesimen; tangani satu jaringan pada satu waktu
Visualisasi epitel yang burukOrientasi tidak tepatTandai jaringan dengan tinta untuk mengidentifikasi permukaan embedding
Jaringan terlepas selama mikrotomiGelembung udara di sekitar jaringanPastikan embedding menyeluruh dalam parafin cair

Kesimpulan Embedding jaringan yang tepat merupakan langkah kritis dalam analisis histopatologis. Dengan memahami media embedding yang tersedia, peralatan, dan teknik khusus, para profesional laboratorium dapat memastikan preservasi dan pemotongan jaringan yang optimal, yang pada akhirnya berkontribusi pada diagnosis yang akurat dan perawatan pasien.

Referensi
  1. Dey, P. (2022). Basic and Advanced Laboratory Techniques in Histopathology and Cytology. Springer Nature Singapore Pte Ltd.
  2. McCormick, J.B. (1959). Improved tissue-embedding method for paraffin and carbowax, using Tissue-Tek system. Tech Bull Regist Med Technol, 29(1):15-16.
  3. Molnar, L.M. (1974). Double embedding with nitrocellulose and paraffin. Stain Technol, 49(5):311.
  4. Dimenstein, I.B. (2009). Grossing biopsies: an introduction to general principles and techniques. Ann Diagn Pathol, 13(2):106-113.
Posting Lama
Posting Lama