Dengan pemeriksaan benedict jika kita menambahkan reagen garam cupri maka reagen tersebut akan berubah sifat dan warnanya. Glukosaria dapat dibuktikan dengan cara spesifik yang menggunakan enzim glukosa-oksida untuk merintis seretetan reaksi dan berakhir dengan perubahan warna dalam reagen yang digunakan.
Preosedur pemeriksaan benedict, pertama siap semua alat dan bahan yaitu tabung reaksi ukuran 16 x 150 mm, rak tabung, busen atau air mendidih, dan reagen benedict. Cara membuat reagen benedict yaitu reagen CuSO4 .5aq sebanyak 17,3 gram; natriumcitrat 173 gram; Na2CO3.0aq 100 gram atau Na2Co3.10aq 200 gram; kemudian ad aquadest 1000 ml.
Setelah menyiapkan alat dan bahan selesai, kita mulai pemeriksaan dengan memasukkan 5 ml regaen benedict kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahakan sebanyak 5 - 8 tetes sampel urin kedalam tabung reaksi dan jangan sampai lebih dari itu. Setelah itu masukkanlah ta bung reaksi kedalam air mendidih selama 5 menit.Jika tidak ada air mendidih kita juga bisa memaanasakan tabung reaksi memekai busen secara langsung perlahan selama 2 menit atau sampai mendidih kemudian kocok. Untuk yang memekai air mendidih angkatlah tabung dan kocoklah kemudian bacalah hasil reduksi dengan cara semi kuantitatif.
Pembacaan Pemeriksaan Gkukosa Urin Cara Benedict:
Negatif ( - ) : Tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh
Positif (+) / 1+ : Hijau kenuning-kuningan dan keruh (sesuai dengan 0,5 - 1% glukosa)
Positif (++) / 2+ : Kuning keruh (1 - 1,5% glukosa)
Positif (+++) / 3+ : Jingga atau warna lumpur keruh (2 -3 ,5% glukosa)
Positif (++++) / 4+ : Merah keruh (lebih dari 3,5% glukosa).
Gambar ilustrasi prosedur Pemeriksaan Glukosa Urin Cara Benedict
Catatan : karena pembacaanya dengan cara semi kuantitatif maka perbandingan reagen dan urin sangatlah penting. Kita juga bisa memakai perbandingan setengahnnya misalnya 2,5 ml benedict dengan 3 - 4 tetes sampel urin.
Mungkin teman ATLM ingin menmabhakan silahkan berikan komentarnya, terimak asih.
Sumber : Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Jakarta,1968
Tidak ada komentar:
Posting Komentar